RSS

Laman

Hidup Itu Saling Melengkapi, atau..


Heloo!
Udah lama nggak ngeblog. *liat kalender* hehe.
Tapi jangan salah, walau nggak ngeblog, sehari-hari juga nulis kok. Di diary. hehe. Karena, sehari nggak nulis itu nggak enak sih buat gue, gatel.


Oiya, dalam postingan kali ini, gue pingin ajak kalian mikir nih. Ehm*benerin posisi duduk*


Guys, banyak yang belum gue ngerti di dunia ini. Salah satunya ya ini; Pernah dengar quote ini,
Perempuan baik untuk laki-laki yang baik. Dan sebaliknya.
Namun, bagaimana dengan quote ini?
Hidup itu saling melengkapi.

Kalau digabungin sama quote di atas sebelumnya, apa kamu ngerti maksudnya apa? Hm oke, kita coba bahas pelan-pelan.

Kalau perempuan baik untuk laki-laki baik dan perempuan nggak baik-baik untuk laki-laki nggak baik. Lalu, bagaimana mereka saling melengkapi?
Oke, kalau yang baik dengan baik, kalau ketemu = sempurna lah ya. Tapi bagaimana dengan mereka yang tidak sama-sama baik? Bagaimana mereka saling melengkapi? Bukankah kembali lagi ke awal, hidup itu saling melengkapi?

Hmm.

Pernah ada, begini ceritanya.
Di suatu masa, ada seorang pria tua dan wanita tua yang tinggal pada satu atap. Ya, mereka ditakdirkan bersama. Pria tua yang sabar tercipta sebagai tulang rusuk wanita tua yang memiliki emosi seperti termometer yang dicelupkan pada air yang panas, tinggi. Ya, pria tersebut tercipta sebagai tulang rusuk wanita tua untuk meredam sifat wanita tua yang emosian. Bukan, bukan mengalah sehingga menurunkan harga diri pria tersebut sendiri. Tapi, pria tersebut memandangnya dengan perspektif yang berbeda, untuk menciptakan 'saling' di antara mereka. Dan begitu juga dengan ini,

ketika seorang wanita yang sabar tercipta sebagai tulang rusuk seorang pria, untuk meredam sifat pria yang emosian. Bukan, bukan untuk kurang ajar karena menggurui setiap pria tersebut emosian. Tapi untuk menciptakan 'saling' di antara mereka.

Yaa, ini bukan cerita mengarang bebas atau semacamnya. Ini nyata. Dan pelakunya, masih bersama-sama hingga saat ini. Abadi.


Berdua itu saling. Bukan paling agar seimbang. Bukan timpang. --Oka

Kembali lagi ke quote di atas. Gue jadi lebih percaya kalau hidup itu saling melengkapi. At least itu menurut gue. Kalo menurut lo? Coba share komentar lo di kolom komentar di bawah ya. Kita bertukar pendapat. ;)

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 Secarik Kata:. All rights reserved.
Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates