RSS

Laman

Aku dan Kejadian Tadi Malam


"Cinta, menurutku, adalah untuk memiliki. Sementara sayang adalah keinginan untuk menjaga. Cinta sesaat, sayang selamanya. Cinta liar dan berapi-api, sayang tenang bagai air. Cinta menggebu-gebu, sayang cenderung meredam. Cinta akan habis tergerus waktu, sementara tidak dengan sayang." --Surat Untuk Ruth

Udah 20 hari nggak tegur sapa. Waktu itu sempet tanggal 14 ngasih semangat dia ujian utama buat kenaikan semester, nggak dibalas. Tanggal 17 coba telfon pakai private number, nggak diangkat. Kemarin, tepatnya tadi malam -ya, sudah menjadi kebiasaanku kalau menelfonmu walau sekedar pakai private number selalu malam-, aku menelfonmu lagi, dan diangkat. Suara yang sudah lama inginku dengar, akhirnya terdengar lagi dibalik benda kecil bernama handphone ini. Tiba-tiba semua kembali ke memori masa lalu. Dulu, mungkin tak sesulit ini. Kangen, ya tinggal bilang. Tidak seperti sekarang yang posisinya kamu punya seseorang.
Ini yang namanya “bahagia itu sederhana”, mendengar suaramu di sana. Walau tak jarang kangen itu sakit. Sakit kalau cuma bisa dipendam. Sakit kalau cuma sendirian. Dan ketika ituuu, gue cuma bisa nangis. Iya, lo nggak salah baca. Gue nangis kalau sudah puncaknya(nya,re;kangen).
Mungkin lo akan ketawa, atau mungkin marah membaca ini. Terdengar lancang. Mungkin. Iya yang tadi malam menelfon sampai 4x itu aku.
-tahap 1 (pkl 21:25); *diangkat* masih nanya alus-alus, pakai hei.
-tahap 2 (pkl 21:59); *diangkat* masih sama kayak tahap 1, durasi juga sama 40 detik.
-tahap 3 (pkl 22:07); *diangkat* udah agak bete. tapi masih ada sapaan hei. Di situ juga kedengaran dia nyanyi. durasi 50 detik.
Iya, itu yang bikin aku candu nelfon ke 4 kalinya. Aku pingin denger kamu nyanyi lagi. Berulang kali aku belajar ngomong “nyanyi lagi” depan layar henpon cuma buat ngatur suara biar nggak ketara itu aku, direncana telfonku selanjutnya. Tapi apa daya, ketika
-tahap 4 (pkl 22:44); *diangkat* “halo, halo, halo. diem mulu kek patung.” durasi 18 detik.
:) Mungkin tahap ini kamu udah bete.haha. Sayangnya aku belum cukup berani mengeluarkan suaraku. Hmm.
Terima kasih sudah mengangkat telfonku tadi malam. Semoga nggak kapok.hehe. 

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 Secarik Kata:. All rights reserved.
Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates