RSS

Laman

Ini Tulus atau Bodoh?


Kalau aja Tuhan mau menjawab pertanyaanku secara langsung, kenapa aku harus kenal dia dan kenapa aku masih ngerasa harus selalu ada buat dia? mungkin aku nggak akan sebingung ini.

Katanya setiap pertemuan pasti ada perpisahan? Kita memang sudah bertemu, dan kita juga sudah berpisah. Hati kita juga sudah bertemu, dan hati kamu juga sudah berpisah. Iya hati kamu. Tapi kenapa hati aku belum bisa berpisah? Padahal kamu sudah bersama yang lain, tapi kenapa hati ini ngerasa masih harus selalu ada dan masih harus ngebahagiain kamu? Apa ini tanda atau ikatan batin atau feel yang menunjukkan bahwa aku harus mempertahanin kamu karena, kamu tulang rusukku(ah sial, mungkin ini hanya perandaian)? Atau malah tanda bahwa ini detik terakhir aku untuk membahagiakan kamu sebelum kamu sah secara ijab qobul bersama yang lain? Aku nggak tahu pasti. kayak gini terus aku lelah menebak kepastian.


Ya, terkadang aku sendiri pun tak mengerti dengan maksud keadaan. Ketika suatu hari diajak punya hubungan sama doi lagi, malah ditolak mentah-mentah. Ngerasa kayak lagi pakai berlian di tangan terus ada orang yang ngejambret. Pertama gue sedih, tapi pas berlian itu mau dibalikin si penjambret, malah nggak mau, malah mengikhlaskannya. Emang sih faktanya bukan si penjambret itu yang balikin, tapi berlian itu yang menawarkan diri. Bagai berlian itu tergeletak gitu aja di depan mata tapi nggak diambil, malah diikhlasin. Entah ini tulus atau bodoh?

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 Secarik Kata:. All rights reserved.
Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates