RSS

Laman

Terimakasih untuk Indah yang Pernah Ada di Antara Kita


Kalau dilihat dalam bentuk peng-analogi-an, ini tuh bagai mahasiswa yang beberapa bulan lagi masuk semester 8 yang sebentar lagi mau skripsi tapi dia milih mundur.

Kisah percintaan Rara yang on the way masuk semester 8, yang mungkin lagi masa-masanya penentuan lulus tapi Rara udah cari-cari kesalahan buat nge-drop out diri Rara sendiri. Semenjak....

Semenjak hari ini Rara lihat path location dia bareng seorang cewek. Ada bagian diri Rara yang sakit. Masih ada bagian diri Rara yang bertanya-tanya 
"dia ngapain?" 
"itu ceweknya siapa?"
masih ada rasa kepo. Iyaaa wajar sih. 

Tapi sakit ini nggak berlarut. Kepo ini juga nggak berlanjut pada tahap 'interogasi'. Ada yang beda dari diri ini. Semacam tahu dirikah? Atau fase lelah? Entahlah, mungkin keduanya.


Mungkin peng-analogi-an "cinta itu memakan waktu" hanya berlaku untuk mereka yang sedang jatuh cinta. Ya, kalau sedang bersama dia yang dicinta, 1 hari mungkin bagai cuma beberapa jam. Rasanya terlalu sebentar.

Tapi bagi orang yang menikmati cintanya sendirian lambat laun "waktu itu memakan cinta". Bukan karena lapar. Tapi karena haus akan perhatian. Akan kebersamaan. Lambat laun mereka yang mencintai secara diam-diam, yang memperhatikan dari kejauhan, yang tak jarang menitipkan doa untuknya kepada Tuhan, jenuh akan kesendirian.

Mereka mengharap bahagia yang bukan hanya aku, bukan juga hanya dia. Tapi bahagia karena kita.


 


Mungkin ini bersama perasaan yang berada diambang ketidakpastiaan saatnya aku melupakanmu. Ingin merapihkan hati ini untuk seseorang yang baru. Walau aku tak yakin secepat kamu melupakanku. Tapi aku yakin kalau kamu saja bisa menemukan kebahagiaanmu, akupun juaTerimakasih untuk indah yang pernah ada di antara kita. 


0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 Secarik Kata:. All rights reserved.
Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates